Sebenarnya hal ini bukan berita baru di kalangan umat Islam sejak
dicetuskannya fatwa dan ide boikot terhadap produk-produk yang mendukung
dan memberi bantuan ke negara Zionis Israel.
MEMRI (Middle East Media Research Institute) baru-baru ini merilis
sebuah transkrip berbahasa Inggris yang mereka dapat dari sebuah ceramah
seorang ulama Mesir pada bulan Februari lalu dan baru dikutip oleh
media-media Israel baru-baru ini, pada ceramah itu menyebutkan bahwa
PEPSI adalah kepanjangan dari "Pay Every Penny to Save Israel" (Bayar
setiap sen untuk membantu Israel).
Ulama yang bernama Hazim Abu Ismail mengatakan dalam sebuah stasiun
TV Al Nas (sebuah saluran Tv khusus keagamaan) di Mesir, menyerukan
untuk setiap Muslim memboikot minuman ringan Pepsi, karena menurutnya
setiap uang yang kita gunakan untuk membeli Pepsi sama saja dengan
membantu Israel.
Minuman ringan Pepsi sendiri, termasuk dari daftar produk yang
mendapat fatwa untuk diboikot oleh para ulama beberapa tahun yang lalu,
disamping produk-produk lain.
Selain itu, sebelumnya pada tahun 2008 yang lalu - seorang anggota
parlemen dari Hamas di Gaza pernah membuat pernyataan serupa berkaitan
dengan Pepsi. Berbicara pada stasiun TV resmi milik Hamas - Al-Aqsha TV,
anggota parlemen Hamas - Salim Salamah mengatakan " Ada perusahaan yang
didirikan oleh pihak kolonialis dan penjajah - perusahaan yang besar
dan mempunyai cabang diseluruh dunia seperti Pepsi, Pepsi Cola (minuman
ringan). Ini adalah sebuah perusahaan yang terkenal. Pepsi merupakan
sebuah akronim, P-E-P-S-I- Pay Every Pence to Save Israel. Membayar
setiap sen untuk membantu Israel.."
Jadi, sebagai seorang Muslim, masihkah kita akan tetap membantu
Zionis Israel dengan membeli produk-produk yang jelas-jelas akan
mendukung negara penjajah Israel? (fq/israelnationalnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar